Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah, Lagi Maha Mengasihani..
Tatkala aku ingin berbicara tentang cinta, pastinya hatiku penuh dengan kehadiran cinta.. Benar.. cinta itu amat rumit untuk dirungkai kerana ia berkait dengan rasa hati yang tidak biasa di ketahui sesiapa melainkan tuan empunya diri dan Penciptanya..
Tatkala aku pernah jatuh cinta dulu dengan seorang manusia lelaki, ketika itu kehidupan jahiliyah menyelubungi hidupku.. syaitanlah "ajinomotonya".. berbagai bagai penipuan di bisikan pada ku.. manakan tidaknya.. bila cinta di letakkan pada tempat yang salah,pastinya cinta itu sangatlah hina dan menghinakan... pastilah cinta itu sangat rendah harganya..
Sedangkan cinta yang diciptakan Allah, sangat tinggi nilainya.. Cinta sebenarnya mampu menjadi satu "driving force" yang sangat kuat dlm ruh setiap jiwa anak adam.. satu kuasa luar biasa yang memungkinkan hal2 yang mustahilkan dilakukan jasad, satu semangat dalaman yang yang bisa menjadikan kekuatan ruh lebih terlihatkan dari kekuatan jasad..
cuba kita hayati kisah dimana, cinta diletakkan pada tempat yang betul, tempat yang sepatutnya ia berada, tempatnya sememangnya secara fitrah telah disediakan oleh Penciptanya...
Begitu "jatuh cinta"-nya Rasulullah SAW kepada Allah SWT, sehingga semua hormon dalam tubuh beliau bertasbih dan memberikan respons kerinduan.
Bengkaknya kaki adalah simbol perlambang cinta sejati.
Suatu ketika Abu Dzar Al Ghiffari melihat Rasulullah SAW shalat malam. Ia pun segera bermakmum padanya. Pada rakaat pertama, Rasul membaca QS Al Baqarah dari awal. Beliau terus membacanya sampai ratusan ayat. "Mungkin beliau akan sujud pada ayat yang ke dua ratus," demikian pikir Abu Dzar. Ketika tiba di ayat 200 dan ada jeda, Abu Dzar bersiap untuk ruku. Ternyata, Rasul meneruskan bacaannya.Maka Abu Dzar membatalkan rukunya. "Mungkin beliau akan ruku setelah Al Baqarah ini selesai," demikian pikir Abu Dzar berikutnya. Maka setelah QS Al Baqarah selesai dibaca (286 ayat), Abu Dzar kembali bersiap untuk ruku. Ternyata, Rasul meneruskan membaca QS Ali Imran.Maka Abu Dzar membatalkan rukunya. "Mungkin beliau akan ruku setelah selesai membaca Ali Imran," pikir Abu Dzar kembali. Maka ketika Rasul selesai membaca QS Ali Imran (200 ayat), Abu Dzar kembali bersiap untuk ruku. Ternyata, Rasul meneruskan membaca QS An Nisaa'.Akhirnya setelah QS An Nisaa' selesai dibaca (176 ayat), Rasul bertakbir lalu ruku. Maka Abu Dzar mengikutinya. "Dan rukunya beliau hampir sama lamanya dengan berdirinya," ungkap Abu Dzar. Pada saat berdiri di rakaat pertama tersebut Rasul membaca 762 ayat.
Sungguh luar biasa!Demikian hebatnya shalat Rasulullah SAW, tak heran bila kaki beliau sampai bengkak-bengkak. Hal ini diungkapkan istri beliau, 'Aisyah binti Abu Bakar.
Pengertian dan kefahaman tentang cinta yang sebenarnya, itulah tujuan Allah sentiasa menguji hambanya dengan cinta, ada yang mengerti, tapi ada yang tewas dengan cinta.. Bila yang mengerti, akan segera meletakkan cinta Allah di tempat teratas, paling tinggi, tempat paling agung, tempat yang paling dalam dlm hatinya.....................
Manakala bagi yang tewas, tempat yang sepatutnya diisikan dengan cinta kepada Rabb, digantikan dengan kecintaan yang sangat besar pada manusia, hawa nafsu, suami, isteri, anak2, harta dan berbagai bagai penipuan dunia..
To be continued...
Berbicara tentang C.I.N.T.A
Posted by rohadatulaisy Friday, April 10, 2009 at 9:22 AM
Labels: ayat ayat cinta
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment